Sabtu, 03 Januari 2009

Pasien Kekurangan Gizi

Pasien Kekurangan Gizi
Safii, memiliki kaki semut

Safii yang memiliki kaki semut, bisa saja dinobatkan kepada seorang anak balita berumur kira-kira 2,5 tahun yang sedang dirawat di ruangan anak atau gedung Mawar I lantai 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Sebutan safii tersebur, hanya diberikan oleh perawat yang mengasuh setiap hari.

Sudah satu minggu lebih Safii dirawat, tampa ditemani oleh orang tua. Sebab safii semua anggota tubuhnya sudah kurus kering, bak seperti lagu ocu 'Kulit pembaluit Tulang', ditemukan oleh polisi disalah satu jalan di Kota Pekanbaru.

Menurut Perawat yang juga mahasiswa yang magang di RSUD Ranti mengatakan, memang safii ini anak yang segaja dibuang orang tua di Jalanan, agar orang yang melihat menjadi kasian. Tapi pada waktu itu polisi menemukan safii, lantas dikirim ke RSUD."Saya kurang tahu secara khusus masalah safii ini," jelas रंति

Memang sejak awal dimasukkan sampai sekarang, tidak ada satupun sanak famili yang datang untuk menjengguk safii ini. Bahwa untuk makan dan minum saja, terpaksa perawat yang melakukan."Kami hanya bertugas untuk mengasuh safii," jelas Ranti saraya menuju jadwal perawatan safii yang dipasang diatas kepala safii.

Kalau dilihat safii secara kasat mata, memang semua orang bakalan merasa iba. Sebab, setiap kali perawat memberikan makan dan minum kepadanya, safii tidak bisa menelan apalagi mengunyah, hanya ditaruk saja makanan di mulut yang giginya mulai tumbuh. Seolah-olah seorang anak sudah kenyang makan, hanya digunyak dan tidak ditelan.

"Itu semua makanan yang disediakan RSUD untuk safii," tunjuk Ranti diatas rak yang berada di sebelah tempat tidur safii.

Ketika orang melihat safii, safii membalas dengan mata yang berkaca dan mulutnya hanya bisa bergetar, mungkin saja safii rindu dengan orang tua kandungnya atau sedang merasakan kesakitan yang teramat.

Jika memang ini tetap terus terjadi, tidak ada perhatian dari orang tua, bisa saja safii tidak bakalan sembuh. Termasuk juga perhatian dari RSUD, dalam menyediakan semua kebutuhan safi yang sepertinya sudah habis.

(malik)

1 komentar:

  1. gizi buruk merupakan tangung jawab orang tua, peran serta orang tua hendaknya harus di lakukan agar gizi buruk bisa diatasi. Pemerintah juga harus bisa tanggap jika ada informasi gizi buruk, jangan sampai dibiarkan saja

    BalasHapus