Sabtu, 03 Januari 2009

Grand Desain Industri Kecil Menengah Riau, Kemungkinan di Tinggalkan IKM

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Peridang) Riau, pada tahun anggaran 2008 ini, membuat arah kebijakan untuk industri kecil dan menenggah yang dilakukan melalui tender proyek yang dimenangkan PT Yasra Internasional. Tapi kebijakan yang dibuat, dinilai pelaku industri sangat tidak tepat, sehingga proyek itu dianggap mubazir.

"Saya kira dunia IMK tidak akan memanfaatkan arah kebijakan yang telah di buat konsutan tersebut," jelas Direktur Eksekutif Kadin Riau, M Herwan usai mengikti pertemuan dengan konsultan pada Senin (15/12) di Hotel Jatra Pekanbaru.

Selain arah kebijakan itu tergesa-gesa, dimulai pada bulan September 2008 lalu dan dipaksakan sebelum akhir Desember 2008 nanti disahkan."Kalau membuat arah kebijakan itu tidak bisa waktu tiga bulan, paling tidak satu tahun," kata Herwan.

Sedangkan acuan Grand Desain IKM yang dibuat Prindang itu, lebih bersifat umum, makanya tidak bisa menjelaskan secara menyeluruh bahwa potensi di Riau itu sangat banyak. Paling tidak Peridang membawa pihak lain, seperti Akademisi perbankkan, para pengusahan, dunia Industri dan Kabupaten Kota Sei Riau.

"Sudah Peridang tidak melibatkan pihak yang berkopeten dalam masalah arah kebijakan. Ditambah pula lagi konsultan yang tidak melibatkan pihak lain," kata Herwan.

Antara kedua belah pihak Perindang dan konsultan ini, hanya memenuhi tuntutan dari proyek yang telah dianggarkan itu saja."Bagi Peridang memang ada manfaatnya, sebagai dasar ajuan untuk kebijakan," papar Herwan.

Hal ini dibenarkan Syahrudin HRP Pegawai Bank Indonesia yang diundang dalam acara pertemuan itu. Memang Graind Desain yang bakalan disahkan itu sangat jauh sekali dari tuntuntan arah kebijakan."Jika seperti itu, sama saja menyajikan data potensi yang dimiliki Bank Indonesia," kata Udin.

Memang dulu, BI menyampaikan data tentang potensi yang ada di Riau, sesuai dengan pertemuan awalnya."BI hanya sebagai penyupot, sebab BI hanya membantu IKM dan perbankkan dalam menyediakan soal dana," jelas Udin.

Terkait dengan kurang bermanfaat arah kebijakan ini, Yaap dari PT Yasra Internasional mengatakan, bahwa potensi arah kebijakan IKM Riau itu hanya pada empat macam saja, pada sektor Kelapa, Kelapa Sawit, Buah Mangis dan Ikan Patin."Empat potensi ini sudah mewaliki arah kebijakan Riau," imbuh Yaap.

(malik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar